Minggu, 26 September 2010

SOAL UJIAN MID SEMESTER METODE PENELITIAN

UJIAN TENGAH SEMESTER

METODE PENELITIAN DAN RISET



OLEH


NAMA : DEVI ANGGRAINI

NIM : 10251007 S

DOSEN PENGASUH : DEDI RIANTO RAHADI

PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS BINA DARMA

ANGKATAN XV

2010


SOAL UJIAN MID SEMESTER METODE PENELITIAN

1. Uraikan dengan jelas langkah-langkah dalam membuat desain percobaan!

Desain percobaan yang baik harus memuat hal-hal sebagai berikut :

- Rencana tentang sumber dan tipe informasi yang relevan sesuai dengan kebutuhan peneliti.

- Strategi atau gambaran pendekatan yang digunakan dalam pengumpulan dan analisis data.

- Jadwal dan anggaran peneliti yang duperlukan harus diuraikan secara jelas.

Adapun langkah-langkah dalam membuat desain percobaan sebagai berikut :

1. Menentukan tujuan percobaan

2. Menentukan tipe hubungan antar variabel

3. Menentukan setting atau lingkungan peneliti

4. Menentukan unit analisis

5. Menentukan pengukuran konstruk

6. Menentukan metode pengumpulan data

7. Menentukan pengendalian variable oleh peneliti

8. Menentukan dimensi waktu

9. Menentukan ruang lingkup topic bahasan

2. Apa yang dimaksud dengan “sampling metdhod “? Ada berapa jenis sampling method yang Saudara ketahui ? jelaskan masing-masing!

- Sampling method adalah metode atau teknik dalam menentukan prosedur atau proses pemilihan atau pengambilan sampel.

- Jika dipandang dari sudut cara memilihnya, sampling dapat dibedakan dalam 2 macam :

1. Sampling dengan pengembalian ( sampling with replacement ), apabila dalam proses pemilihan sampel, satuan sampling yang terpilih dikembalikan bagi ke dalam populasi sebelum pemilihan selanjutnya dilakukan, sehingga ada kemungkinan bahwa suatu satuan sampling tertentu akan terpilih lebih dari satu kali.

2. Sampling tanpa pengembalian ( sampling without replacement ), apabila dalam proses pemilihan sampel, satuan sampling yang terpilih tidak dikembalikan lagi ke dalam populasi.

- Jika dipandang dari sudut peluang, sampling dibagi menjadi 2 macam :

1. Sampling peluang ( probability sampling ), apabila dalam proses memilih satuan sampling melibatkan unsur peluang sehingga besarnya peluang setiap satuan sampling untuk terpilih duketahui besarnya.

Jenis sampling peluang

- Simple Random Sampling (SRS) dimana setiap elemen populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel

- Systematic Sampling (SS) dimana menyeleksi sampel dari populasi sejak awal dan mengikuti pemilihan sampel berdasarkan urutan elemen

- Stratified Random Sampling (StRS) dimana peneliti membagi populasi menjadi beberapa kelompok dan secara random memilih subsampel dari setiap kelompok

- Cluster Random Sampling (CRS) dimana kelompok yang mempunyai sifat heterodgen diidentifikasi lebih dahul lalu dipilih secara random, semua elemen hasil random tersebut diteliti

- Multistage Area Sampling (MAS) dimana peneliti memilih area yang kecil untuk setiap tahapnya dan mengkombinasikan keempat teknik sampel diatas.

2. Sampling non peluang ( nonprobability sampling ), apabila dalam proses memilih satuan sampling tidak melibatkan unsur peluang, proses pemilihan tanpa melibatkan peluang adalah proses yang sederhana sekali.

Jenis sampling non peluang

- Convenience Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan pertimbangan sampel yang paling sederhana atau ekonomis

- Accidental Sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana satuan sampling diperolehnya sevcara sembarang

- Purposive Sampling / Judgement Sampling adalah teknik pengambilan sampel dilakukan dengan pertimbangan sekelompok pakar / ahli dibidang yang sedang diteliti

- Quota Sampling adalah teknik pengambilan sampel dengan mengklasifikasikan populasi menurut criteria tertentu, menentukan proporsi sampelyang ditenyukan untuk tiap kelas, menetapkan quota untuk tiap pewawancara

- Snowball Sampling adalah responden awal dipilih dengan probabilitas sedangkan responden selanjutnya diperoleh dari usulan responden sebelumnya.

3. Bagaimana Saudara melakukan pengukuran data?jelaskan dan beri contoh!

Pengukuran data dapat dilakukan dengan menggunakan skala penilaian (rating scale) dan skala ranking (ranking scale).

Skala penilaian mempunyai kategori respons yang digunakan untuk memberikan nilai (rating) ke suatu variable. Skala penilaian yang sering digunakan adalah

- Skala Dikotomi digunakan untuk memilih dua pilihan, misalnya ya atau tidak. Contoh : Apakah kita pernah berbelanja di Palembang Square ( ya atau tidak )

- Skala Kategori menggunakan beberapa item pilihan contohnya perusahaan menggunakan metode penyusutan maka item pilihan yang digunakan straight line method, double declining balance method, sum of the year digit dan lainnya.

- Skala Linkert dirancang untuk menilai sejauh mana subyek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan Contoh : Tujuan bisnis kami didorong oleh keinginan untuk memuaskan pelanggan maka pilihannya ( 1. sangat tidak setuju, 2. tidak setuju, 3. netral, 4. setuju, 5. sangat setuju )

- Skala perbedaan semantic digunakan untuk menggali respons atribut dua nilai ekstrem dari obyek, peristiwa atau individual yang mengidentifikasikan sikap mereka. Skala ini digunakan untuk menentukan respon responden diantara dua nilai tersebut di ruang yang telah disediakan yang disebut ruang sematik. Contoh : Apakah belanja di Carefour harga barangnya mahal ( setuju ----- ----- ----- ----- tidak setuju )

- Skala numeric digunakan untuk memberikan angka sebagai penilaian diantara nilai ekstrim yang ada. Contoh : Apakah belanja di Carefour harga barangnya mahal ( setuju 1 2 3 4 5 6 7 tidak setuju )

- Skala jumlah konstan adalah skala dimana responden diminta mendistribusikan penilaiannya kedalam beberapa pilihan yang keseluruhannya jumlahnya 100 poin.

Contoh : dalam memilih sabun mandi, indikasi penting yang harus dipertimbangkan adalah Warna …………..

Keharuman …………..

Ukuran …………..

Keawetan …………..

Bentuk …………..

Total 100

4. Seorang peneliti harus melakukan sendiri pengamatan penelitiannya. Jelaskan mengapa harus demikian dan berikan contoh!

Peneliti harus melakukan sendiri pengamatan dalam penelitiannya karena didalam penelitian data yang kita dapat haruslah ilmiah dimana peneltian harus mempunyai tujuan yang jelas, memiliki keakurasian yang tinggi, menggunakan teori dan metode pengujian data yang relevan, mengembangkan hipotesis yang dapat diuji dari telaah teoritis berdasarkan pengungkapan data, memilih data dengan presisi yang tinggi sehingga hasilnya dapat dipercaya. Jika kita tidak melakukan sendiri pengamatan dalam penelitian maka kita tidak bias menjelaskan dengan mudah kesemua factor-faktor yang telah disebutkan diatas dan menjelaskan hasil penelitian kita dengan argument-argumen yang biasa diterima dan mampu untuk diuji ulang dengan hasil yang konsisten dengan waktu, objek dan dalam situasi yang berbeda.

5. Peneliti boleh salah namun tidak boleh bohong. Uraikan pernyataan tersebut sejauh pengetahuan Saudara!

Penelitian digambarkan sebagai suatu kegiatan untuk menyelesaikan teka-teki. Bagi seorang peneliti, teka-teki merupakan masalah-masalah yang diatasi atau diselesaikan melalui penalaran. Setiap saat melakukan penalaran mempunyai tingkat keberhasilan yang berbeda maka mungkin saja data yang didapat dari hasil penelitian mempunyai kesalahan, tetapi seorang peneliti tidak boleh bohong dengan merekayasa data penelitian agar mendapatkan hasil yang benar didalam penelitiannya, itu berarti membohongi peneliti-peneliti berikutnya yang kebenaran membaca hasil penelitian kita. Dengan merekayasa data maka penelitian tersebut berarti bukanlah penelitian yang ilmiah, dimana yang dikatakan penelitian ilmiah yaitu penelitian yang bias diterima dan mampu untuk diuji ulang dengan hasil yang konsisten pada waktu, objek dan dalam situasi yang berbeda.

6. Apa yang anda ketahui tentang analisis factor, berikan contoh.

Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set indikator saja, tanpa kehilangan informasi yang berarti. Selain itu analisis faktor merupakan langkah awal dalam penelitian di mana faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel belum diidentifikasikan secara baik (explanatory research). Selain itu, analisis faktor juga dapat digunakan untuk menguji validitas suatu rangkaian kuesioner. Sebagai gambaran, jika suatu indikator tidak mengelompok kepada variabelnya, tetapi malah mengelompok ke variabel yang lain, berarti indikator tersebut tidak valid.

Contoh, terdapat 50 indikator yang diidentifikasi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Dengan analisis faktor, ke-50 indikator tersebut akan dikelompokkan menjadi beberapa sub set indikator yang sejenis. Masing-masing kelompok sub set tersebut kemudian diberi nama sesuai dengan indikator yang mengelompok. Pengelompokan berdasarkan kedekatan korelasi antar masing-masing indikator dan penentuan banyaknya sub set berdasarkan nilai eigen values, yang biasanya diambil di atas 1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar